OUR UNIQUELY TRIP TO KAMPUNG NAGA
By : Andini Binayuda Ekawati (4423107020)
Sampai di area penduduk kami
benar-benar merasa berada dalam suatu wilayah adat yang sangat tenang.
Perjalanan ke rumah warga kami mendengar gemericik suara air dari sungai Ciwulan
yang membatasi Kp.Naga dari sisi sebelah utara dan selatan. Disebelah barat
dari Kp.Naga sendiri dibatas oleh hutan keramat, mengapa disebut dengan hutan
keramat ?! ini di karenakan hutan ini adalah tempat di makamkannya para leluhur
mereka. Sedangkan sebelah selatan dari Kp.Naga dibatasi dengan hamparan sawah
milik penduduk. Asal-usul nama Kampung Naga sendiri tidak ada kaitannya dengan
hewan naga seperti yang dibayangkan orang kebanyakan. Melainkan, kata ‘Naga’
berasal dari nama desa mereka yaitu desa ‘Neglasari’.
Kesunyian
dan ketenangan benar-benar kami dapatkan dari desa ini, hal ini dikarenakan,
masyarakat Kp. Naga menolak adanya listrik masuk ke daerah mereka. Jadi saat
malam, mereka mengandalkan sinaran lampu minyak atau petromak sebagai
pencahaayaan mereka pada malam hari. Kegiatan sanitasi juga dilakukan di luar
rumah, diatas kolam ikan. Jadi untuk mandi atau kegiatan MCK lainnya kami
lakukan di dalam gubuk bambu diatas empang ikan. Ini hal unik untuk kami semua.
Untuk bangunan di Kp.Naga sendiri
terdiri dari 113 bangunan 3 diantaranya adalah masjid, sembah eyang Singaparna,
dan Bumi Ageung serta sisanya adalah rumah adat yang dihuni oleh para penduduk
asli. Keunikan lain juga bisa kita dapatkan dari arsitektur rumah adat
masyarakat sekitar yang sangat unik. Setiap rumah tidak boleh di cat kecuali
dikapur dengan warna putih, bentuk rumah
panggung dan terbuat dari kayu. Atap rumah haruslah terbuat dari nipah atau
ijuk. Rumah mereka juga tidak boleh ditembok, tetapi harus di anyam dengan
posisi rumah menghadap ke arah selatan dan memanjang kearah barat-timur.
Satu
hal yang menurut saya sangat menarik adalah kepercayaan mereka terhadap mitos
makhluk halus seperti Jurig Cai atau hantu yang menjaga di sungai, Ririwa atau
hantu yang akan menakut-nakuti manusia dikala malam hari, dan Kunti Anak yang
akan mengganggu wanita hamil di daerah sekitar.
Disana, kami tinggal dengan warga
sekitar kami mengikuti tidur dirumah warga dan mencicipi makanan yang dimasa
oleh sang pemilik rumah. Disana juga kami menyempatkan untuk oservasi kampung
sekitar, bagaimana kegiatan mereka di sawah dan seperti apa mereka mengolah
makanan dari hasil kolam atau ladang. Semuanya itu adalah hal menarik yang
tidak akan kami temui ditempat lain dan merupakan hal yang berkesan dan tidak
akan kami lupakan. NICE TRIP !!!! and UNFORGETTABLE TRIP !!!!!