Kampung Naga Ceritaku
(Abdul Aziz Muslim - 4423107029)
Sebuah
perjalanan yang menyenangkan pada saat ODTW, ketika ingin mengunjungi Kampung
Naga dari Jakarta.Entah kenapa saya begitu excited banget untuk melihat sebuah
kampung adat sunda asli itu. Ternyata benar ketika sudah sampai disana,banyak
pengalaman baru,hal yang baru yang bisa saya pelajari disana. Saya banyak
belajar dari masyarakat sekitarnya tntang keramahan, adanya makna toleransi
disana, saling gotong-royong itulah sosok masyarakat di Kampung Naga. Hal yang
menarik menurut saya ketika saya melewati 349 anak tangga berbatu rapi harus dilalui untuk
mencapai Kampung sunda tersebut. Kampung Naga yang berada di Desa Neglasari,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya atau terletak sebelah kiri jalan utama
Garut, Kampung ini dikelilingi bukit yang dipenuhi pohon albasia dan sungai
ciwulan. Luas Kampung Naga sekitar 1,5 hektar dan dibagi menjadi hutan, sungai,
daerah persawahan, dan daerah perkampungan yang memiliki 111 bangunan, terdiri
atas 108 rumah, 1 balai pertemuan, 1masjid, dan 1lumbung(menghadap ke arah
timur-barat). Meski masyarakatnya telah mengenal dunia modern sudah ada TV B/W,
Radio yang dihidupkan dengan tenaga aki, tapi masyarakat Kampung Naga patuh
mempertahankan adat dengan tetap menghormati para leluhur dan menabukan sesuatu
yang datang bukan dari ajaran leluhur. Mereka percaya bila hal itu dilanggar
akan menimbulkan petaka. Pedoman hidup mereka adalah “cara sabumi, cara sadesa”
yang kurang lebih artinya hal yang baik di luar, belum tentu baik bila
diterapkan di dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat setempat.
Seluruh
rumah di Kampung Naga tidak memakai listrik, rumahnya menghadap ke arah utara-selatan, jadi pada saat saya tidur, tidak boleh menghadap ke arah barat (kiblat) .
Karena katanya nenek moyang mereka meninggal dan dikuburkan sejajar dengan arah
barat (kiblat). Dinding rumah mereka terbuat dari anyaman bambu atau
bilah-bilah kayu dan dicat dengan kapur putih. Atap rumah terbuat dari dua
lapisan,yaitu tepus (alang-alang) di lapis bawah dan ijuk di lapis atasnya.
Terdapat juga bak yang dibuat oleh Pemda setempat untuk warga membuang
sampah-sampah organik dan Tempat MCK berada di luar rumah yang dibawahnya
terdapat kolam ikan sperti ikan mas, gurame, lele. Kolam ikan itu milik bersama
masyarakat, untuk makanan sehari-hari mereka.
Banyak
mitos yang dibicarakan tentang Kampung Naga di internet, tentang banyaknya
mitos-mitos dan cerita aneh diKampung Naga, namun fakta asli dilapangan tidak
sepenuhnya cerita itu benar. Karena saya dan teman-teman sudah menanyakan
langsung kepada kepala suku Kampung Naga bahwa itu hanya isu-isu yang tidak
benar. Begitu menarik dan sangat terkesan mengunjugi Kampung Naga, saya sendiri
merasa betah dan nyaman menginap semalam disana. Pemandangan yang indah itu
pada saat pagi hari yang membuat saya semakin betah disana. Pokoknya really
really have fun jika kalian mengunjungi kesana. Jangan lupa beli buah tangan jika kesana, saypun membeli miniatur khas rumah Kampung Naga. pokoknya AWESOME KAMPUNG NAGA
bagus sekali kampungnya
BalasHapusmarkaindo selaras