Jumat, 08 Juni 2012

UTS Tradisi Etnik Nusantara ( Bag.1)

Tiara Oktaviam
4423107047

KOTA MAKASSAR
Dahulu disebut Ujung Pandang, kota Makassar adalah kota terbesar di Indonesia Timur dan menjadi ibu kota Sulawesi Selatan. Makassar berada di wilayah tengah di kepulauan Indonesia dan saat ini Makassar adalah salah satu pusat penerbangan yang sibuk di Indonesia. Bandaranya menghubungkan Pulau Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan di bagian barat Indonesia serta Sulawesi, Maluku dan Papua di timur Indonesia.
Sejak abad ke-14 Makassar telah dikenal sebagai pelabuhan yang tersibuk dimana kapal-kapal pedagang dari Cina, India, dan Kamboja melakukan perdagangan sutra, teh, dan keramik yang ditukar dengan cengkih, pala, dan mutiara dari Maluku juga dengan emas dan hasil hutan dari Makassar dan daerah pedalamannya. Abad ke-16 Eropa menemukan jalur pelayaran ke pulau rempah-rempah yang mereka cari selama ini. Spanyol dan Portugis mennjadikan Makassar pintu gerbang mereka yang penting untuk menyimpan rempah-rempah yang berharga tersebut sebelum di bawa ke Eropa.
Sementara itu, di semenanjung selatan Sulawesi, kelompok etnis Bugis, Makassar, dan Mandar mereka telah terkenal sejak dahulu dengan kemahirannya berlayar dan keahlian membuat perahu. Mereka juga mengembangkan kerajaan yang berhasil mendorong perdagangan, perikanan, pengolahan lahan pertanian, begitu juga seni dan sastra berkembang dan telah diwariskan hingga sekarang. Puisi epos Bugis “I la Galigo” adalah mahakarya yang telah diakui dalam sastra Bugis. Memiliki tarian yang anggun dimana penarinya mengenakan kostum sutra berwarna cerah dengan asesoris hiasan gelang emas yang besar, kalung, dan tiara.
Makassar juga kini menjadi kota pelajar, para pemuda dari seluruh pulau, terutama dari bagian timur berkumpul di sini untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi.
Makassar memiliki taman bermain yang besar yang bernama Trans Studio sebagai taman bermain indoor terbesar ketiga di dunia. Untuk informasi lebih lanjut lihat: www.transstudioworld.com. Bandar udara Sultan Hassanudin saat ini adalah bandara termodern di Indonesia. Makassar memiliki jalanan terbuka yang indah di Pantai Losari, ini adalah satu-satunya tempat di Indonesia dimana Anda dapat menyaksikan terbitnya matahari  yang indah sekaligus terbenamnya matahari yang spektakuler. Di Pantai Losari berderet hotel-hotel mewah dan saat malam menjelang maka dipenuhi dengan warung-warung makanan.
Makassar adalah gerbang pintu masuk ke Indonesia Timur sekaligus menjadi pintu masuk menuju tur petualangan ke dataran tinggi Tanah Toraja. Sebuah tempat dengan pemandangan gunung yang menakjubkan dan ritual unik masyarakat Toraja menunggu untuk Anda dijelajahi.

Tahun 1667, melalui perjanjian Bungaya, pedagang Belanda berhasil mengusir Portugis dan Spanyol dari Makassar untuk memonopoli pelabuhan ini dan melarang bangsa Eropa lain berdagang di Makassar. Belanda menghancurkan Benteng Ujung Pandang yang dibangun oleh Raja Gowa tahun 1545 kemudian menggantikannya dengan Benteng Rotterdam yang saat ini masih dapat Anda saksikan di Makassar. Sedangkan Raja Gowa diizinkan tinggal di Benteng Soba Opu.
Banyak bangsawan Makassar menolak patuh kepada Belanda akibatnya mereka meninggalkan kota dan tinggal di Kalimantan, Pulau Riau, Malaysia. Sultan Selangor dan Johor adalah keturunan Bugis dari Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
Terletak di jalur perdagangan yang sibuk di sepanjang Selat Makassar, kota Makassar merupakan kota kosmopolitan yang sibuk tempat bercampurnya ras dan etnik Cina, Eropa, Jawa, Bali, Ambon dan yang lainya. Kapal kargo internasional dari berbagai negara berlabuh di pelabuhan yang sibuk ini. Sedangkan di pelabuhan tradisional Paotere, kapal layar Bugis Pinisi dapat terlihat berjajar di dermaga siap memuat barang-barang dari tempat terdekat dan terjauh pulau, Anda juga akan melihat berbagai  perahu untuk nelayan memancing dan memuat hasil tangkapan ikan, seperti pantorani, lepa-lepa, dan sandeq.
Transportasi
Laut
Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar Di Makassar, Soekarno-Hatta menjadi nama pelabuhan, khususnya pelabuhan untuk kapal penumpang dan terminal penumpang. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV)
Di area pelabuhan penumpang ini terdapat Masjid Babussalam. Mesjid ini diresmikan Presiden Megawati, berbarengan dengan peresmian Terminal Petikemas Makassar, pada 21 Juli 2001. Sementara di kawasan ujung utara pelabuhan, atau ujung jalan Nusantara, terdapat awal Jalan Tol Reformasi (tol lingkar Makassar) yang menghubungkan kawasan pelabuhan dengan pusat kota. Jalan tol yang hanya sepanjang 3,1 km ini dikelola oleh PT Nusantara Infrastructure Tbk. Perusahaan milik Bosowa Group ini juga jadi pengelola jalan tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (Jakarta/Tangerang)
Udara
Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh dimana sebelumnya telah beroperasi tetapi Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata dan khusus beroperasi di sekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan pendayung
hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang dituju serta shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan
Darat

Penduduk

Makassar merupakan kota yang multi etnis Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar dan Suku Bugis sisanya berasal dari suku Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.
 

Geografis

Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12' - 8° Lintang Selatan dan 116°48' - 122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 62.482,54 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan.

LATAR BELAKANG KEBUDAYAAN
Kebudayaan Bugis-Makassar adalah kebudayaan dari suku-suku Bugis-Makassar yang mendiami bagian terbesar dari jazirah selatan dari pulau Sulawesi. 2 suku ini adalah 2suku utama di Sulawesi Selatan, Suku Bugis merupakan suku yang tergolong ke dalam suku-suku Deutero Melayu yang masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama daridaratan Asia.Kata Bugis sendiri berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi"lahir pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana (Kabupaten Wajo/Berada diSulawesi Selatan) yang bernama La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakandirinya, maka rakyat merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugiatau orang-orang  pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi mempunyai anak yang bernama We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, Batara Lattu sendiri adalahayahanda dari Sawerigading, dan Sawerigading adalah suami dari We Cudai yang melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan diWare) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Lain halnya dengan suku Bugis, nama Makassar berasal dari nama Melayu untuk yang mendiami  pesisir  selatan  pulau Sulawesi. Orang Makassar menyebutnya dengan namaMangkassara’ yang berarti Mereka yang Bersifat Terbuka. Etnis Makassar ini adalah etnisyang berjiwa penakluk namun demokratis dalam memerintah, gemar berperang dan jaya dilaut. Tak  heran pada abad ke-14-17, dengan simbol Kerajaan Gowa,  mereka  berhasil membentuk satu wilayah kerajaan yang luas dengan kekuatan armada laut yang besar berhasil membentuk suatu Imperium bernafaskan Islam, mulai dari keseluruhan pulau Sulawesi, Kalimantan Bagian Timur, NTT, NTB, Maluku, Brunei, Papua dan Australia bagian utara. Mereka menjalin kerjasama dengan Bali, Malaka dan Banten dan seluruh kerajaan lainnya dalam lingkup Nusantara maupun Internasional (khususnya Portugis).

B.AksaraLontara            

Suku Bugis dan Makassar berbeda bahasa, suku bugis dengan bahasa ugi dan suku makassar dengan bahasa yang disebut bahasa Mangkasara, walaupun bugis dan makassar berbeda bahasa tetapi diamempunyai kesamaan huruf yang dinamakan AksaraLontara, Lontara sebuah huruf yang sakral bagimasyarakat bugis dan makassar. Itu dikarenakan eposla galigo di tulis menggunakan huruf lontara Huruf lontara   tidak hanya  digunakan olehmasyarakat bugis tetapi huruf lontara  juga  digunakan  oleh masyarakat makassar danmasyarakat luwu. Yah dahulu kala para penyair-penyair bugis menuangkan  fikiran danhatinya di atas daun lontara dan dihiasi dengan huruf-huruf yang begitu cantik sehinggatersusun kata yang apik diatas  daun  lontara  dan karya-karya itu bernama  I La Galigo,kesusteraan Bugis- Makassar  ini  sudah ada sejak berabad-abad lamanya. Utamanya, dalamnaskah-naskah kesusteraan lontara ini kini sangat sulit didapatkan. Naskah kuno yang adakini, hanya yang tertulis diatas kertas maupun lidi ijuk (kallang), diantara buku terpentingdalam kesusteraan suku Bugis-Makassar terdapat buku yg dinamakan sure galigo ,sure galigoadalah suatu himpunan besar dari mitologi yang bagi kebanyakan orang mempunyai nilaiyang keramat atau sakral dan ada juga himpunan kesusteraan yang isinya sebagi pedomandan  tata kelakuan untuk  setiap  individu,  seperti  himpunan amanat  dari nenek moyang(paseng), himpunan undang-undang, keputusan dan peraturan  pemimpin adat (rappang), kemudian  terdapat  juga  himpunan  kesusasteraan yang mengandung sejarah, seperti silsilah raja-raja (attoriolog) dan cerita   mengenai para pahlawan yang dibubuhi cerita legendaries(pau-pau).

C.Badik(Senjata)


Badik adalah senjata khas bagi masyarakat Sulawesi Selatan  mempunyai  kedudukan  yang  tinggi. Badik  bukanhanya berfungsi sekedar   sebagai senjata untuk  berperang, melainkan juga melambangkan status, pribadi dan karakte   pembawanya.  Masyarakat  bugis makasar mempunyai kebiasaan membawa Badik,masyarakat makassar beranggapan bahwa badik adalah suatu bagian yang tidak bisadipisahkan dari dirinya dan Badik pun dipercaya dapat memberikan energi positif bagi siapasaja yang memilikinya, dan dapat juga menjadi simbol kejantanan pada setiap orang yangmemegangnya.
Badik mempunyai sisi mistik (bertuah) yang dipercayai adat masyarakat makassar sebagai  energi gaib. Dalam kepercayaan adat bugis makassar badik akan terlepas darisarungnya ketika ada musuh atau siri’(dipermalukan di injak harga diri) maka jalan yangharus ditempuh adalah jalan darah. Prinsip yang di pegang adat bugis makassar adalah lebih baik mati berlumur darah daripada harga diri di injak-injak, sisi sakral badik tetap ada sampaisaat ini, bahkan pada tahap siri’ badik harus memakan korban ketika dilepas dari sarungnya,”tidak boleh tidak, badik pantang dimasukan kembali sebelum melaksanakan tugasnya.Di dalam adat bugis makassar pun biasanya badik akan diberikan ketika anaknyasudah mulai dewasa, atau telah cukup mental untuk menjaga nama baik keluarga dan siap mati demi nama baik   keluarga  tersebut,  ada sebuah kalimat yang begitu tertanam padamasyarakat  bugis  makassar  sampai  saat ini  yaitu “paentengi siri’nu” (berdirikan hargadirimu /jngan  biarkan  harga  dirimu  di injak-injak).

Dalam kebudayaan makassar juga terkenal berbagai objek wisata yang banyak diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara seperti :
·         Pantai Losari

Pantai Losari adalah sebuah pantai yang terletak di sebelah barat kota makassar . Pantai ini menjadi tempat bagi warga Makassar untuk menghabiskan waktu pada pagi, sore dan malam hari menikmati pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah.Dahulu, pantai ini dikenal dengan pusat makanan laut dan ikan bakar di malam hari (karena para penjual dan pedagang hanya beroperasi pada malam hari), serta disebut-sebut sebagai warung terpanjang di dunia (karena warung-warung tenda berjejer di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih satu kilometer).Salah satu penganan khas Makassar yang dijajak di warung-warung tenda itu adalah pisang epe (pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah. Paling enak dimakan saat masih hangat).Saat ini warung-warung tenda yang menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan pada sebuah tempat di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari.

Sumber :
http:latarbelakangsulsel.com
wilkipedia.com
kebudayaanwisatamakassaar.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar