Selasa, 27 Desember 2011

Nama  : Aditya Prabowo Raharjo
No.reg : 4423107027


Natural Beauty Of Kampung Sampireun

Mahasiswa/i beserta Dosen Pariwisata
Tiga minggu yang lalu, saya beserta rombongan dan dosen saya yang berasal dari Universitas Negeri Jakarta dari jurusan Pariwisata melakukan kegiatan Observasi Daerah Tujuan Wisata (ODTW) untuk mengunjungi beberapa tempat wisata, salah satunya yang bernama “Kampung Sampireun”. Sebelum ke tempat tersebut, kami sempat bermalam di Kampung Naga untuk melakukan observasi yang terletak di Kampung Nagaratengah, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Setelah itu baru kita melanjutkan perjalanan ke Kampung Sampireun yang terletak di Jl. Raya Samarang Kamojang, Kampung Sukakarya, Desa Ciparay, Kecamatan Samarang, Garut, Jawa Barat. Untuk menuju tempat ini, kurang lebih memakan waktu enam jam dari Jakarta dan satu setengah jam dari Kota Bandung, Jabar. “Ada apa sih di Kampung Sampireun itu?” tanya saya dalam hati. Sempat sebelum hari-H pergi ODTW, saya seacrhing di internet ternyata Kampung Sampireun yang diambil dari nama danau Sampireun, yang artinya tempat singgah. Merupakan sebuah resort dan spa dengan setting kampung, dengan udara yang sejuk. Pegunungan, danau, gemercik air pancuran, rakit, perahu, rumah-rumah kayu yang berpadu dengan kebun bambu di sekelilingnya ditambah ribuan ikan-ikan mas di sekitar kolam menjadi daya pikat untuk menikmati keindahan alam di Kampung Sampireun.

Pemandangan Kampung Sampireun
Kebetulan hari itu saya bertugas sebagai Tour Leader, saya bersama Mas Rudo, bisa di bilang dia koordinator dari bus yang saya gunakan saat ODTW. Saya turun dari bus duluan untuk konfirmasi ke staff manager nya dan bagaimana simulasi yang akan di berikan untuk pengunjung yang melakukan observasi. Sesampainya saya di meja receptionist, saya sedikit mencuri-curi pandang melihat resort dan spa yang katanya memiliki konsep beda dari resort-resort yang ada. Ya! saya begitu terpesona melihat resort ini, memang ini pertama kalinya saya mengunjungi resort yang bernuansa kan kampung. Lalu, datang seorang wanita cantik (lupa nama) sebut saja dia mawar, dia merupakan manager di Kampung Sampireun resort dan spa. Dan saya dan Mas Rudo pun sedikit berbincang tentang simulasi melihat keadaan sekitar resort tersebut. And then Bus 1 keluar diikuti Bus 2 yang sudah di atur oleh tour leader kedua secara berbaris dan rapi. Untuk Bus 1 secara bergantian kira-kira 3-4 orang memasuki room yang pertama yaitu kalapalua suite lake yang memiliki satu kamar tidur dan teras. Teman-teman saya pun langsung mem-photo ketika di berikan izin untuk mengambil gambar ruangan yang ada di dalam room tersebut. Sementara Bus 2 sekitar 2-4 orang masuk ke room yang kedua yaitu kurjati suite lake yang memiliki satu kamar tidur, ruang tamu, dan teras. Setelah puas mengambil gambar room kalapalua dan kurjati, kami pun beranjak ke room selanjutnya. Room selanjutnya adalah manglayang suite hill yang memiliki tiga kamar tidur, ruang tamu, dan teras. Bangunan ini tingkat dan letak nya agak di atas bukit kecil.

Suasana saat coffee break
Di pikiran saya pun muncul berbagai pertanyaan, dan yang pasti di pikiran teman-teman saya pun juga memiliki pertanyaan. Ketika itu, kita semua di ajak untuk coffee break dan disana kita dijamu dengan cheese cake, kripik singkong, dan orange juice. Sebelum kita mencicipi jamuan dari resort itu, kita di tampilkan slide power point yang menceritakan asal-usul Kampung Sampireun dan fasilitas serta room tariff yang
Yuli, saya, dan Opi as Tour Leader
ditawarkan pengunjung untuk bermalam di resort itu. Manager yang memberikan informasi tentang Kampung Sampireun menunjuk para Tour Leader ke depan untuk membantu nya menjelaskan apa saja dan fasilitas apa yang terdapat di tiap room untuk di tawarkan pengunjung, saya, Yuli, dan Opi yang membantunya di depan menjelaskan tiap-tiap room yang tadi kita kunjungi. Yuli menjelaskan kalapalua, Opi menjelaskan kurjati, dan saya menjelaskan manglayang. Harga yang di tawarkan memang cukup mahal dan fasilitas yang di berikan pasti juga sangat baik tentunya. Ada fasilitas yang menarik di resort ini, bagi room yang terletak di pinggir danau, seperti kalapalua dan kurjati bisa menikmati surabi di pagi hari dan sekoteng di malam hari dengan pelayanan nya yang si pelayan menaiki perahu kecil dan mengelilingi setiap kamar dan menawarkan surabi dan sekoteng kepada para pengunjung yang bermalam di kalapalua dan kurjati suite lake. Ada juga saat dinner, kita bisa menikmati nya di tengah-tengah danau.

Floating surabi in the morning around the lake
Candle light dinner on the lake


Nah! ini dia gambar room yang saya, Yuli, dan Opi jelaskan.


Kalapalua suite lake
Manglayang suite hill
Kurjati suite lake

Setelah mendengar informasi yang diberikan, banyak pertanyaan yang di ajukan oleh teman-teman saya dan juga dosen mengenai Kampung Sampireun. Kampung Sampireun itu sendiri memiliki konsep beda dari yang lain yaitu konsep sunda idealis yang menanamkan ciri khas dari daerah Sunda dan kenapa letak nya jauh dari kota, karena sebagian yang datang ke resort tersebut untuk refreshing atau menenangkan pikiran dari hiruk pikuk kota Jakarta dan masalah-masalah yang mereka hadapi setiap harinya atau kegiatan-kegiatan efektif yang mereka kerjakan. Maka dari itu Kampung Sampireun resort dan spa ini sangat cocok karena tempat nya yang nyaman, sejuk, damai, asri sangat menarik untuk dinikmati tentunya dengan masyarakat yang berpenghasilan di atas rata-rata, karena room tariff yang di tawarkan lumayan mahal juga dengan fasilitas yang memuaskan itu sendiri. Mungkin di Jakarta juga ada resort seperti di Kampung Sampireun, hanya tempat, suasana, dan fasilitas saja yang membedakan tempat tersebut. Jadi untuk yang ingin berlibur bersama keluarga atau honey moon, tempat ini sangat recommended untuk kalian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar