UTS Tradisi Etnik Nusantara (Bag.4)
Folklore Bukan Lisan
Tiara Oktaviama
4423107047
Pandangan
kosmogoni orang bugis ini dengan apa yang disebut konsep Sulapaq Eppaq Wola
Suji (Segi Empat Belah Ketupat). Konsep Sulapaq Eppaq adalah filsafat tertinggi
orang bugis yang menjadi seluruh wujud kebudayaan dan sosialnya. Wujud Konsep
Sulapaq Eppaq juga dapat dilihat dalam bentuk manusia
Rumah bugis memiliki keunikan tersendiri, dibandingkan dengan rumah panggung dari suku yang lain ( Sumatera dan Kalimantan ). Bentuknya biasanya memanjang ke belakang, dengan tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan [ orang bugis menyebutnya lego - lego ].
Rumah bugis memiliki keunikan tersendiri, dibandingkan dengan rumah panggung dari suku yang lain ( Sumatera dan Kalimantan ). Bentuknya biasanya memanjang ke belakang, dengan tanbahan disamping bangunan utama dan bagian depan [ orang bugis menyebutnya lego - lego ].
Bagaimana sebenarnya arsitektur dari rumah
panggung khas bugis ini? Berikutadalah bagian - bagiannyautamanya:
1. Tiang utama ( alliri ). Biasanya terdiri dari 4 batang setiap barisnya. jumlahnya tergantung jumlah ruangan yang akan dibuat. tetapi pada umumnya, terdiri dari 3 / 4 baris alliri. Jadi totalnya ada 12 batangalliri.
2. Fadongko’, yaitu bagian yang bertugas sebagai penyambung dari alliri di setiap barisnya.
3. Fattoppo, yaitu bagian yang bertugas sebagai pengait paling atas dari alliri paling tengah tiap barisnya.
1. Tiang utama ( alliri ). Biasanya terdiri dari 4 batang setiap barisnya. jumlahnya tergantung jumlah ruangan yang akan dibuat. tetapi pada umumnya, terdiri dari 3 / 4 baris alliri. Jadi totalnya ada 12 batangalliri.
2. Fadongko’, yaitu bagian yang bertugas sebagai penyambung dari alliri di setiap barisnya.
3. Fattoppo, yaitu bagian yang bertugas sebagai pengait paling atas dari alliri paling tengah tiap barisnya.
Dalam
pandangan kosmologis Bugis, rumah tradisional mereka adalah 'mikro kosmos' dan
juga merupakan refleksi dari 'makro kosmos' dan 'wujud manusia'. Tradisi Bugis
menganggap bahwa Jagad Raya (makro kosmos) bersusun tiga, yaitu Boting langi
(dunia atas), Ale-kawa (dunia tengah), dan Buri-liung (dunia bawah). Ketiga
susun dunia itu tercermin pada bentuk rumah tradisional Bugis, yaitu:
(1) Rakkeang: loteng di atas badan rumah merupakan simbol 'dunia atas', tempat bersemayam Sange-Serri (Dewi Padi). Ruangan ini digunakan khusus untuk menyimpan padi.
(1) Rakkeang: loteng di atas badan rumah merupakan simbol 'dunia atas', tempat bersemayam Sange-Serri (Dewi Padi). Ruangan ini digunakan khusus untuk menyimpan padi.
(2) Watang-pola (badan rumah) simbol 'dunia tengah'. Ruangan ini merupakan tempat tinggal. Terdiri atas tiga daerah, yaitu: (a) Ruang Depan: untuk menerima tamu, tempat tidur tamu, dan tempat acara adat dan keluarga; (b) Ruang Tengah: untuk ruang tidur kepala keluarga, isteri dan anak-anak yang belum dewasa, tempat bersalin, dan ruang makan keluarga; (c) Ruang Dalam: untuk ruang tidur anak gadis dan nenek-kakek. Ada bilik tidur untuk puteri, ruang yang paling aman dan terlindung dibanding ruang luar dan ruang tengah.
(3) Awa-bola: kolong rumah tidak
berdinding, simbol 'dunia bawah'. Tempat menaruh alat pertanian, kuda atau
kerbau, atau tempat menenun kain sarung, bercanda, dan anak-anak bermain.
Ukuran panjang, lebar dan tinggi rumah ditentukan berdasarkan ukuran anggota tubuh - tinggi badan, depa dan siku - suami-isteri pemilik rumah. Dengan demikian, proporsi bentuk rumah merupakan refleksi kesatuan wujud fisik suami-isteri pemilik rumah.
Ukuran panjang, lebar dan tinggi rumah ditentukan berdasarkan ukuran anggota tubuh - tinggi badan, depa dan siku - suami-isteri pemilik rumah. Dengan demikian, proporsi bentuk rumah merupakan refleksi kesatuan wujud fisik suami-isteri pemilik rumah.
Arsitektur
rumah tradisional bangsawan suku Bugis di Sulawesi Selatan merupakan unsur
kebudayaan nasional yang memiliki karakter bentuk fisik, fungsi dan style serta
sangat erat kaitannya dengan sejarah kerajaan Bugis pada masa lalu dimana wujud
fisik rumah tradisional bangsawan Bugis sangat dipengaruhi stratafikasi derajat
sosial yang berlaku dimasyarakatnya. Tujuan penelitian ini mendapatkan gambaran
faktor-faktor pembentuk yang berpengaruh terhadap karakter arsitektur rumah
tradisional bangsawan Bugis dan ditinjau berdasarkan Spatial system, Phisical
system,dan Stylistic system. Lingkup penelitian ini mencakup basis kerajaan
suku Bugis di Kota Adiministratif Bone, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Wajo.
Penelitian ini menggunakan metedologi penelitian kualitatif dengan pendekatan
paradigma rasionalistik. Gambaran hasil penelitian didapatkan faktor pembentuk
karakter arsitektur rumah tradisional bangsawan Bugis secara spasial tata ruang
luar berada pada lahan persegi yang luas dan dominan berbentuk asimetris yang
terdiri atas bangunan induk dilengkapi ruang tambahan yang terpisah dengan
tegas sehingga membentuk massa bangunan yaitu lego-lego dan jongke. Pada tata
ruang dalam yang juga luas dengan pengelompokan ruang berdasarkan perbedaan
tinggi lantai ditandai dengan adanya tamping dan pembatas dinding yang tegas,
pola tersebut tidak terdapat pada konsep tata ruang dalam rumah Bugis. Dalam
sistim fisik konstruksi dan bahan bangunan yang digunakan terdapat suatu
keragaman kerumitan alami dalam suatu hubungan yang saling berpengaruh serta
membentuk keseimbangan dalam satu kesatuan sistem komposisi fasadnya. Dimana
modul struktur alliri kearah panjang dan lebar bangunan tidak sama, jumlah
alliri yang lebih banyak serta dimensi alliri yang lebih besar, sedangkan
alliri posi bola tidak ada passu yang kesemuanya merupakan hegemoni
kebangsawanan yang tetap dipertahankan, karena setiap elemen-elemen tersebut
dapat mempengaruhi persepsi bagi yang melihat sebesar apa pengaruh seseorang dan
setinggi apa status sosialnya dalam masyarakat Pada struktur dinding dan
konstruksi ujung-ujung balok pattolok riawa serta arateng diukir dengan
berbagai ragam hias ciri masing-masing daerah tempat rumah itu berada.
Sedangkan Penggunaan timpa laja lebih dominan sebagai simbol derajat
kebangsawanan pemiliknya. Dalam tatanan komposisi fasad dan elemen-elemen
bentuk fasad setiap bangunan menyatakan hirarki melekat dalam fungsi-fungsi
yang dimiliki, para pemakai yang dilayani, tujuan-tujuan atau arti yang disampaikan,
lingkup atau konteks yang dipaparkan memunculkan karakter arsitektur budaya
setempat dalam suatu komposisi bangunan dilingkungan mana berada dan siapa
pemiliknya.
Pertanyaan pertama yang timbul ketika berkeliling kota
Makassar adalah kemanalarinya tradisi berumah yang telah mengakar selama
berabad-abad lamanya. Padaberbagai kawasan pemukiman yang ada di pusat kota
Makassar, yang nampakadalah bangunan baru dengan gaya arsitektur modern yang
sama sekali tidakmemiliki akar kultural di Sulawesi Selatan. Jawaban atas
pertanyaan diatas akanterjawab jika kita mengarahkan perhatian kita pada
kawasan punggiran kotaMakassar, kawasan sub-urban yang acap kali dilabeli
sebagai kawasan kumuh.Kecamatan Tallo Kota Makassar merupakan salah satu
wilayah sub-urban kotaMakassar yang didalamnya masih banyak dijumpai jejeran
bangunan rumahtradisional Suku Makassar. Untuk alasan tersebut, perbicangan
tentang kekinian darikonsep rumah tradisional suku Makassar akan dipusatkan di
kecamatan tersebut.Selayang pandang, penulis telah melakukan observasi terhadap
beberapa rumahdengan konsep tradisional yang ada di kecamatan tersebut. Guna
menyistematiskandan menyelaraskan dengan konsep yang telah diutarakan pada
bagian sebelumnya,observasi akan dititikberatkan pada konstruksi rumah secara
horizontal, vertikal dansusunan timba sila yang digunakan pada atap.
Secara horizontal, petak depan rumah ( paddaserang ri dallekang) masih
berfungsisebagai ruang publik tempat menerima tamu. Hal baru yang nampak pada
bagian paddaserang ri dallekang adalah penempatan kursi tamu atau sofa.
Petak tengahrumah (paddaserang ri tangnga)
masih berfungsi sebagai ruang semi privat yanghanya boleh diakses oleh keluarga
dekat pemilik rumah. Adapun petak belakangrumah masih difungsikan sebagai dapur
dan ruang makan. Perbedaan dengankonsep rumah tradisional ialah adanya
kamar-kamar yang terdapat dalam denahruang-dalam rumah. Terdapat kamar tidur
dengan ranjang dan lemari yangdiperuntukkan bagi anggota keluarga. Untuk rumah
yang relatif berukuran besardengan jumlah anggota keluarga yang hanya terdiri
dari keluarga inti dengan 2-3orang anak, dapat dikatakan bahwa setiap mereka
memiliki kamar tidur masing-masing. Komposisi kamar yang ditemukan adalah kamar
untuk orang tua, kamaruntuk anak laki-laki, dan kamar untuk anak perempuan.
Setiap kamar anak padaumumnya diisi oleh maksimal dua orang anak.
dilengkapi dengan ruang tamu, kamar tidur, dan dapur
serta sarana MCK. Bagiantengah (kale balla) utamanya digunakan oleh keluarga
inti sebagai tempat tinggal.Ruang di bawah atap rumah ( pammakkang) yang secara konsepsional merupakanruang
ideologis tempat menyimpan gabah/beras atau benda-benda yang disakralkanoleh
keluarga tersebut sudah tidak difungsikan. Bagian-bagian rumah lainnya seperti jambang
dan paladang
kadang dijumpai pada beberapa rumah dan pada
beberaparumah lain sudah tidak dijumpai.Bagian timba sila, atau bagian depan
atap yang merupakan identitas strata sosialpemilik rumah sudah tidak bisa
ditemukan. Ditengah-tengah warga kecamatan Tallo,kadang terdengan suara-suara
sumbang tentang pemakaian timba sila yang tidakkonsisten dengan strata
sosialnya.Berdasarkan hasil pengamatan diatas, secara umum konstruksi rumah
tradisionalsuku makassar di kota Makassar masih menunjukkan beberapa
kontinuitas dengankonsep rumah tradisional suku Makassar. Meskipun terjadi
pengenalan materialbangunan yang baru seperti seng sebagai atap dan multipleks
sebagai dinding yangmenggantikan papan atau anyaman bambu, konstruksi rumah
panggung masihmenampilkan profil rumah tradisional. Perubahan nampak pada
pengabaian pakem-pakem yang ada dalam konsep rumah tradisional suku Makassar
seperti,pemanfaatan ruang di bawah atap sebagai ruang ideologis dan pemanfaatan
kolongrumah sebagai tempat tinggal.
Sumber :
http://ui.academia.edu/NurIhsan/Papers/1252619/Rumah_Tradisional_Suku_Makassar_Konsep_dan_Kekiniannya_dalam_Ruang_Kota_Makassar
daftar slot online
BalasHapusslot resmi
situs judi slot online
slot gacor hari ini
agen slot terpercaya