LEGENDA
IKAN CIBULAN
AHMAD
INDRA FAJAR
UJIAN
TENGAH SEMESTER
Ikan Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh
penduduk di sekitar wilayah Desa Maniskidul dan sekitarnya. Bahkan di sekitar
wilayah Kuningan-Jawa Barat, ikan ini dipercaya sebagai ikan istimewa yang membawa
berkah bagi siapapun yang dapat menyentuh badannya.
Belakangan ini, legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut hingga masyarakat sekitar Cirebon bahkan dari luar Cirebon, datang ke Kuningan ingin melihat ikan dewa, baik hanya sekedar melihat ataupun mempunyai tujuan yang lain. Banyak legenda tentang asal-muasal ikan ini, seperti dikatakan oleh Pak Mamat, salah satu petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun ada di Cibulan," Dahulu kala ketika Prabu Siliwangi masih hidup, beliau memerintah dengan adil dan bijaksana, sehingga hampir semua prajurit dan kawulanya tunduk dan hormat pada Sang Prabu. Namun tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan Prabu Siliwangi, walaupun sudah memerintah dengan adil, masih ada saja prajurit yang tidak suka dan tidak puas terhadap Prabu Siliwangi. Singkat cerita, dikutuklah prajurit-prajurit yang membangkang tersebut sehingga menjadi
ikan, yang keberadaannya masih bisa kita saksikan sampai sekarang di kolam Cibulan".
Dan anehnya tak ada satu orangpun yang berani mengambil ikan ini, baik hanya sekedar dipelihara, atau bahkan dimasak untuk dimakan. Karena, menurut kepercayaan masyarakat sekitar, barangsiapapun yang berani menganggu ikan-ikan tersebut, terhadap dirinya akan terjadi sesuatu
bencana. Ini cerita yang bisa kita dengar dari masyarakat sekitar, boleh percaya atau tidak. Bahkan menurut cerita yang berkembang, jumlah ikan yang ada di kolam ini dari dulu sampai sekarang tidak pernah bertambah atau berkurang, tetap segitu-gitu saja. Pernah juga tiba-tiba, ikan-ikan
Dewa yang berada dalam kolam tersebut hilang entah kemana, kemudian esok harinya kembali seperti semula. Sadar akan potensi wisata tentang keberadaan ikan Dewa, maka desa setempat membangun tempat ini, sehingga selain para pengunjung bisa melihat ikan Dewa yang terlihat cantik dan seksi, juga para pengunjung bisa berenang bersamanya. Jangan khawatir, ikan Dewa atau ikan Kancra Putih, karena bersisik putih mengkilap, tidak akan menganggu manusia yang ingin berenang bersamanya, malah seakan-akan mereka merasa senang, karena kadang-kadang sambil berenang mereka mengikuti kita.
Kolam yang dibangun secara permanen pada tahun 1939 ini cukup luas juga, kurang lebih dengan panjang kurang lebih 70 meter dan lebarkurang lebih 30 meter. Masing-masing mempunyai kedalaman yang berbeda, sesuai dengan kategori, yaitu kolam untuk anak-anak dan kolam untuk
dewasa. Air yang sejuk, langsung diperoleh dari lereng Gunung Ciremai, terlihat bening dan menggoda kita untuk berenang bersama ikan Dewa yang berada dalam kolam tersebut. Untuk menjaga kebersihan kolam Cibulan, kolam dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih, jika dirasa air sudah sangat kotor. Begitupun dengan fasilitas yang ada di tempat ini,
yaitu ruang bilas mandi, ruang ganti pakaian, penyewaan ban, penyewaanbaju, semuanya sudah lengkap, rupanya pengelola memang sudah berniat untuk menggabungkan tempat ini sebagai tempat wisata air dan wisata legenda ikan Dewa. Apalagi dengan biaya masuk yang relatif murah, hanya Rp 2,000 per orang, tentu tidak akan memberatkan para pengunjung yang
ingin berkunjung ke sini.
Belakangan ini, legenda tersebut terus tersebar dari mulut ke mulut hingga masyarakat sekitar Cirebon bahkan dari luar Cirebon, datang ke Kuningan ingin melihat ikan dewa, baik hanya sekedar melihat ataupun mempunyai tujuan yang lain. Banyak legenda tentang asal-muasal ikan ini, seperti dikatakan oleh Pak Mamat, salah satu petugas penyewaan ban yang sudah bertahun-tahun ada di Cibulan," Dahulu kala ketika Prabu Siliwangi masih hidup, beliau memerintah dengan adil dan bijaksana, sehingga hampir semua prajurit dan kawulanya tunduk dan hormat pada Sang Prabu. Namun tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan Prabu Siliwangi, walaupun sudah memerintah dengan adil, masih ada saja prajurit yang tidak suka dan tidak puas terhadap Prabu Siliwangi. Singkat cerita, dikutuklah prajurit-prajurit yang membangkang tersebut sehingga menjadi
ikan, yang keberadaannya masih bisa kita saksikan sampai sekarang di kolam Cibulan".
Dan anehnya tak ada satu orangpun yang berani mengambil ikan ini, baik hanya sekedar dipelihara, atau bahkan dimasak untuk dimakan. Karena, menurut kepercayaan masyarakat sekitar, barangsiapapun yang berani menganggu ikan-ikan tersebut, terhadap dirinya akan terjadi sesuatu
bencana. Ini cerita yang bisa kita dengar dari masyarakat sekitar, boleh percaya atau tidak. Bahkan menurut cerita yang berkembang, jumlah ikan yang ada di kolam ini dari dulu sampai sekarang tidak pernah bertambah atau berkurang, tetap segitu-gitu saja. Pernah juga tiba-tiba, ikan-ikan
Dewa yang berada dalam kolam tersebut hilang entah kemana, kemudian esok harinya kembali seperti semula. Sadar akan potensi wisata tentang keberadaan ikan Dewa, maka desa setempat membangun tempat ini, sehingga selain para pengunjung bisa melihat ikan Dewa yang terlihat cantik dan seksi, juga para pengunjung bisa berenang bersamanya. Jangan khawatir, ikan Dewa atau ikan Kancra Putih, karena bersisik putih mengkilap, tidak akan menganggu manusia yang ingin berenang bersamanya, malah seakan-akan mereka merasa senang, karena kadang-kadang sambil berenang mereka mengikuti kita.
Kolam yang dibangun secara permanen pada tahun 1939 ini cukup luas juga, kurang lebih dengan panjang kurang lebih 70 meter dan lebarkurang lebih 30 meter. Masing-masing mempunyai kedalaman yang berbeda, sesuai dengan kategori, yaitu kolam untuk anak-anak dan kolam untuk
dewasa. Air yang sejuk, langsung diperoleh dari lereng Gunung Ciremai, terlihat bening dan menggoda kita untuk berenang bersama ikan Dewa yang berada dalam kolam tersebut. Untuk menjaga kebersihan kolam Cibulan, kolam dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa lebih, jika dirasa air sudah sangat kotor. Begitupun dengan fasilitas yang ada di tempat ini,
yaitu ruang bilas mandi, ruang ganti pakaian, penyewaan ban, penyewaanbaju, semuanya sudah lengkap, rupanya pengelola memang sudah berniat untuk menggabungkan tempat ini sebagai tempat wisata air dan wisata legenda ikan Dewa. Apalagi dengan biaya masuk yang relatif murah, hanya Rp 2,000 per orang, tentu tidak akan memberatkan para pengunjung yang
ingin berkunjung ke sini.
Relatif mudah untuk menjangkau tempat ini, karena
terletak di tepi jalan propinsi, antara Kuningan - Cirebon di Desa Maniskidul,
Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan. Jarak dari Kota Kabupaten Kuningan
kurang lebih 7 km ke arah utara, dan terletak pada ketinggian 550 m diatas permukaan
air laut. Luas keseluruhan areal ini sekitar 5 ha, dimana selain kolam Cibulan
juga terdapat Situs Petilasan Prabu Siliwangi ( Raja Pajajaran ), dalam
petilasan tersebut terdapat tujuh sumber mata air, yang masing-masing memiliki
khasiat bagi orang-orang yang mempercayainya. Ke tujuh mata air tersebut
adalah; mata air kejayaan; mata air Cisadane; mata air kemulyaan; mata air
kemudaan; mata air pengabulan; mata air keselamatan dan mata air Cirancana.
Pada waktu-waktu tertentu tempat petilasan tersebut banyak diziarahi oleh penduduk
setempat ataupun orang-orang dari luar daerah Kuningan dan Cirebon.
Cibulan yang mengandung nilai sejarah, legenda dan tempat wisata dapat dijadikan rangkaian tujuan wisata jika kita berkunjung ke wilayah kuningan. Udara khas pegunungan nan bersih, jauh dari polusi ditambah dengan pemandangan yang indah Gunung Ciremai, selalu menawarkan keindahan wisata Cibulan dan sekitar kuningan.
Cibulan yang mengandung nilai sejarah, legenda dan tempat wisata dapat dijadikan rangkaian tujuan wisata jika kita berkunjung ke wilayah kuningan. Udara khas pegunungan nan bersih, jauh dari polusi ditambah dengan pemandangan yang indah Gunung Ciremai, selalu menawarkan keindahan wisata Cibulan dan sekitar kuningan.
kuninganbisniscenter.blogspot.com
seru sekali membaca legendanya
BalasHapusbeda tepung tapioka dan maizena