ABDUL AZIZ MUSLIM
UJIAN AKHIR SEMESTER
PELESTARIAN TRADISI PADA ERA GLOBALISASI
“ Siapa Lagi yang melestarikan, kalau bukan kita ? “
Indonesia adalah negeri
yang sangat kaya akan kebudayaan dan tradisi yang dimiliki. Bagaimana tidak ?
kurang lebih 742 bahasa daerah, 33 pakaian adat dan ratusan tarian adat
tercatat dari sabang sampai merauke dan sudah selayaknya kita sebut “miniatur
dunia”. Namun kita melihat sungguh prihatin dizaman era globalisasi ini, kita
mulai melihat lunturnya dasar kebudayaan dan tradisi yang kita miliki.
Kurangnya kesadaran dari kita untuk melestarikan kekayaan dan tradisi yang kita
miliki.
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang salah satu aset kekayaan
budaya Indonesia yang harus selalu kita jaga “ REOG PONOROGO “
Pertunjukkan
Reog Ponorogo
Reog adalah salah satu kesenian budaya yang
berasal dari jawa timur dan ponorogo dianggap sebagai kota asal reog yang
sebenarnya. Gerbang kota ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua
sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu
budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau
mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Dalam pertunjukkan reog ditampilkan topeng
berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai “ singa barong”, raja hutan, yang
menjadi simbol untuk kertabhumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak
hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan
cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Seni Reog Ponorogo
terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Reog Ponorogo
dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari
besar Nasional. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani
dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini
menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang
dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Para reog tradisionil, penari ini
biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini
dinamakan tari jaran kepang atau jathilan, yang harus dibedakan dengan seni
tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya
berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang
Ganong atau ganongan.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru
ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog
ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah
adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti
skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan
dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton.
Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain
bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni
reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana
pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari
bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50 – 60 kg. Topeng yang berat
ini dibawa oleh penarinya dengan igi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini
selain diperoleh dengan latihan yag berat, juga dipercaya diperoleh dengan
latihan spiritual seperti puasa dan tapa.
Tokoh – tokoh dalam seni Reog Ponorogo
Jathil
Add cap |
Jathil
adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni reog.
Jathilan merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang
sedang berlatih diatas kuda. Tarian ini dibawakan oleh enari dimana anatara
penari yang satu dengan yang lainnya saling berpasangan. Ketangkasan dan
kepiawaian dalam berperang diatas kuda ditunjukkan dengan ekspresi atau greget
sang penari.
Warok
Add caption |
Warok yang berasal dari kata wewarah adalah orang
yang mempunyai tekad suci, memberikan tuntunan dan perlindungan tanpa pamrih.
Warok adalah wong kang sugih wewarah (orang yang kaya akan wewarah). Artinya,
seorang menjadi warok karena mampu memberi petunjuk atau pengajaran kepada
orang lain tentang hidup yang baik. Warok merupakan karakter/ciri khas dan jiwa
masyarakat ponorogo yang telah mendarah daging sejak dahulu yang diwariskan
oleh nenek moyang kepada generasi penerus. Warok merupakan bagian peraga dari kesenian
reog yang tidak terpisahkan dengan peraga yang lain dalam unit kesenian Reog
Ponorogo. Warok adalah seorang yang betul-betul menguasai ilmu baik lahir
maupun batin.
Barongan
(Dadak Merak)
Barongan (Dadak
Merak) merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog
Ponorogo, bagian-bagiannya antara lain : kepala harimau, terbuat dari kerangka
kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit harimau gembong, dadak merak, kerangka
terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan
seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik-manik
(tasbih).
Klono
Sewandono
Add caption |
Klono sewandono atau Raja Kelono adalah seorang raja sakti
mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa cemeti yang sangat ampuh dengan
sebutan Kyai Pecut samandiman kemana saja pergi sang aja yang tampan dan masih
muda ini selalu membawa pusaka tersebut. Pusaka tersebut digunakan untuk
melindungi dirinya. Kegagahan sang raja digambarkan dalam gerak tari yang
lincah serta beribawa.
Add caption |
Bujang
ganong (Ganongan)
Bujang Ganong (Ganongan) atau Patih Pujangga Anom
adalah salah satu tokoh yang energik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam
seni bela diri sehingga disetiap penampilannya senantiasa ditunggu-tunggu oleh
penonton khusunya anak-anak, Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang Patih
Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka, dan sakti.
Terus Melestarikan Tradisi
Reog Ponorogo
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
sejarahnya. Melestarikan tradisi Reog Ponorogo adalah merupakan salah satu
budaya dan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Maka
eksistensi kesenian asli daerah khususnya Reog Ponorogo, pertumbuhan dan
perkembangan kemasyarakatan dipandang perlu menyesuaikan aktifitas dan
kreatifitasnya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi
kelestariannya dimasa yang akan datang. Sejalan dengan perkembangan jaman,
kesenian daerah yang beraneka ragam khusunya kesenian Reog Ponorogo harus tetap
terpelihara dan tetap terjaga kelestariannya.
Karena tanpa disadari Reog Ponorogo dan
berbagai produk kebudayaan yang dimiliki Indonesia menjadi daya tarik yang
tidak bisa digantikan oleh apapun. Hal ini tidak bisa lepas dari seniman dan
seniawati dalam mencintai kesenian khas Indonesia. Karena Reog merupakan
kebudayaan andalan bagi masyarakat Ponorogo Jawa Timur, maka harus adanya
pertunjukan rutin kesenian reog ponorogo ini, khususnya didaerah asal ponorogo.
Agar tradisi reog ponorogo akan tetap bertahan dengan baik. Agar kebudayaan
yang sudah kita miliki tidak mudah untuk diklaim oleh negara lain kembali.
terima kasih sob posting nya bagus
BalasHapusjangan lupa juga kunjungi situs kami di
HTTP://stisitelkom.ac.id
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusInformasi yang disajikan menurut saya sudah cukup bagus tentang kebudayaan Reog Ponorogo..
BalasHapusalangkah lebih baiknya Reog Ponorogo dan Budaya Indonesia lainnya dapat ditanamkan sejak dini. Terutama pada remaja saat ini, agar budaya yang ada di Indonesia dapat dilestarikan dan diakui Negara lain, karna Indonesia memiliki kebuadayaan yang beragam.
dan pada era globalisasi saat ini, kita sebagai remaja harus memberikan inovasi-inovasi baru dalam kesenian tradisional Indonesia, namun tidak melepaskan sisi budaya aslinya.. agar Rakyat Indonesia pun le lebih tertarik belajar dan mengetahui budaya yang ada.. :)
Postingan yang menarik! Pelestarian budaya di Indonesia sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. kita, sebagai anak bangsa sudah seharusnya peduli akan tradisi, budaya, kesenian bangsa agar tidak dengan mudahnya diambil tetangga sebrang. dengan adanya postingan ini, saya jadi lebih tau reog ponorogo lebih dalam. Perbanyak postingannya!
BalasHapus